Jakarta, Aktual.co — Pernyataan berbagai kalangan pengamat, ekonom dan akademisi yang mengatakan ‘JK Connections’ menyebar di sektor migas dinilai Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah terkesan imajinatif dan dipaksakan.

“Jangan terlalu imajinatif merangkai sesuatu yang tidak punya benang merah lalu memberi label seperti misalnya “JK Connection” atau beragam istilah yang sekedar dicocok cocokkan,” kata Husain di Jakarta, Minggu (16/11).

Menurutnya, ‎pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi bagian program Jokowi -JK yang sudah disusun oleh tim ekonomi sebelum Pilpres, bukan kehendak pribadi JK. Apalagi anggaran pembangunan dalam APBN 2015 sangat kecil sedangkan subsidi BBM bisa mencapai Rp1 triliun per hari.

“Bagaimana bisa mencapai visi misi Trisakti kalau subsidi BBM tidak digunakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Bagaimana bisa menjadi bangsa yang mandiri secara ekonomi kalau anggaran pembangunan dihisap oleh subsidi BBM yang dinikmati segelintir orang kaya dan menyedot dana pembangunan untuk rakyat banyak,” tambah Husain.

Dirinya menilai pengalihan subsidi BBM yang dilakukan selama ini salah sasaran karena dinikmati orang kaya. Demikian dikutip dari Beritasatu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka