Sejumlah kendaraan menunggu memasuki kapal untuk menyeberangi Selat Sunda di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (2/7). PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang menyiapkan sebanyak 58 kapal "roll on roll of" atau ro-ro memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 hingga H-2 Lebaran atau pada 3 hingga 4 Juli 2016. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc/16.

Jakarta, Aktual.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, hingga Senin(4/7) atau H-2 Lebaran, jumlah kendaraan pemudik meningkat 36,3 persen dibanding peruode yang sama di perayaan lebaran tahun lalu.

“Dengan jumlah kendaraan 2.531.890 yang telah meninggalkan Jabodetabek. Atau meningkat sebesar 36,3% dibanding periode yang sama pada tahun 2015, yaitu sejumlah 1.857.498 kendaraan,” Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hemi Pamurahardjo kepada Aktual.com, Selasa (5/7).

Menurut dia, jumlah tersebut merupakan hasil akumulasi Traffic Counting Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di 7 (tujuh) titik pemantauan. Yaitu, Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug dan Cileunyi mulai dari H-12 sampai dengan H-2 Masa Angkutan Lebaran Tahun 2016.

Angka tersebut, lanjut Hemi, didominasi oleh sepeda motor, yaitu sebanyak 1.563.670, atau 61,76% dari seluruh kendaraan.

Selanjutnya, hasil pantauan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2016 juga mencatat pada H-2, sebanyak 10.913 bus dengan 215.685 penumpang telah diberangkatkan.

“Sedangkan jumlah bus yang datang sebanyak 11.726 bus, dengan total 199.181 penumpang,” urai Hemi.

Data tersebut merupakan hasil pantauan di 48 terminal utama di 14 Provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan hasil pantauan di terminal utama dan bantuan di wilayah Jabodetabek, sebanyak 768 bus telah diberangkatkan, dengan jumlah penumpang 9.771 orang.

Lebih lanjut Hemi menegaskan, pantauan terakhir arus lalu lintas Senin kemarin di Jalan Tol Jakarta – Cikampek kecepatan rata-rata kendaraan adalah 31.65 km/jam, sedangkan di Jalan Tol Cipularang rata-rata kecepatan adalah 12.31 km/jam.

Dari Jalur Pantura, rata-rata kecepatan kendaraan di jalur Cikampek – Cirebon adalah 19.47 km/jam, sementara di lintasan Cileunyi – Banjar, Jalur Pantai Selatan, rata-rata kecepatan adalah 21.16 km/jam. “Memang kemacetan cukup parah terjadi terjadi di ruas exit Tol Brebes Timur dimana antrian kendaraan di gerbang keluar tol mencapai 5-6 km,” ujarnya.

Dan pada pukul 16.00 WIB, hasil pengecekan Posko Jasa Marga di Posko Terpadu Angleb, dilaporkan kemacetan terpanjang terjadi di Gate Tol Pejagan. Panjang antrian mencapai 30 km dari pintu tol Pejagan.

Untuk mengurai kemacetan, pihak kepolisian telah melakukan rekayasa kendaraan yang antri di pintu tol Pejagan diarahkan ke pintu tol Brebes. Sedang yang dari arah Jakarta dikeluarkan di pintu tol Kanci agar volume kendaraan yang di jalan tol berimbang dengan kendaraan yang berada di jalan non tol.

“Kendaraan yang dari Tol Cipali juga sempat dialihkan keluar Cikampek atau arteri Pantura untuk mengatasi antrian di Pejagan,” tegas dia.

Pada pukul 17:24 WIB, lanjut Hemi, hasil pengecekan dilaporkan untuk pintu Gerbang Brebes Timur sudah tidak terdapat lagi antrian karena telah diberlakukan jemput transaksi (petugas pintu tol menghampiri langsung ke kendaraan pelanggan).

“Untuk itu, kami sarankan ke para pemudik agar menggunakan jalur Pantura dan jalur Selatan Nagrek menjadi alternatif,” saran dia.

Pada periode Lebaran kali ini, fokus pihak Kemenhub adalah, meningkatkan keselamatan, keamanan dan pelayanan bagi pengguna jalan atau pemudik.

“Serta mendukung kelancaran arus lalu lintas pada masa angkutan lebaran tahun 2016 ini,” pungkas Hemi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara