Semarang, Aktual.com – Tindakan sewenang-wenang kembali dialami oleh jurnalis saat sedang lakukan tugas meliput berita. Kali ini dialami oleh empat awak media elektronik, koran cetak dan radio saat tengah meliput PLTU Rembang, Jawa Tengah.
Mereka diintimidasi oleh sekelompok orang saat melakukan reportase peristiwa kecelakaan kerja akibat kebocoran pipa, di Desa Leran, Kecamatan Sluke, kabupaten setempat, (18/8).
Koordinator Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya, Indra Winardi menuturkan, rekan-rekannya yang alami perlakukan itu yakni Jamal AG wartawan Suara Merdeka, Sarman Wibowo wartawan Semarang TV, Diky Prasetyo dari Radio Pop FM, Heru Budi dari Radio CB FM serta Wisnu Aji dari Radar Kudus.
Mereka saat itu hendak meliput kecelakaan kerja yang mengakibatkan empat pekerja alami luka akibat kebocoran pipa dan harus dilarikan ke RSUD Dr R Soetrasno Rembang. “Para jurnalis dihalang-halangi meliput oleh sekolompok massa. Diduga sebagian massa merupakan pekerja PLTU Rembang,” ucap dia, Minggu (22/8).
Tindakan intimidasi yang dialami jurnalis dimulai saat ponsel milik pewarta Wisnu dari Radar Kudus dirampas. File-file dokumentasi fotonya dihapus paksa oleh kelompok massa tersebut. Tak hanya itu, para jurnalis juga sempat diancam akan dihabisi. Bahkan wartawan Semarang TV dikejar-kejar massa. “Massa yang mengejar ada yang berteriak teriak keroyok dan bunuh,” ungkap Indra.
Akibatnya, wartawan Semarang TV bernama Sarman Wibowo terpaksa dilarikan ke Semarang, Jum’at siang, lantaran memiliki riwayat penyakit jantung.
Heru Wibowo, rekan Sarman di Semarang TV saat di Semarang pun membenarkan ihwal aksi pengejaran yang dilakukan kelompok massa pro-PLTU Rembang itu. “Dia sampai dikejar masuk ke rumah-rumah warga,” kata dia. (M Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh: