Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi mengklaim mengetahui pola kampanye Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat maju sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2012 silam.
Dari desain tersebut, para bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur lain di Pilkada DKI 2017, bisa menganalisa bagaimana cara membendung Ahok yang notabenenya adalah bakal calon incumbent.
“Rakyat Jakarta cerdas, saya pernah membawa Ahok sebagai Wagub, saya sekretaris pemenangan dan saya tahu bagaimana menyelesaikannya. Jadi saya tahu pola-polanya,” beber Sanusi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/9).
Dijelaskan bekas politikus dari Partai Gerindra, ada salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk melawan Ahok. Awalnya bisa digarap dengan menganalisa hasil survei ihwal elektabilitas bakal paslon Ahok-Djarot.
Sebab, dalam Undang-Undang (UU) Pilkada, khususnya Pilkada DKI, bilamana salah satu pasangan ingin keluar sebagai pemenang, diharusnya memperoleh suara paling tidak 50 persen tambah satu. Ketentuan ini berbeda dengan Pilkada di daerah lain.
“Kita lihat elektabilitas pak Ahok-Djarot cuma 42-42 persen, dan rata-rata incumbent kalau mau menang elektabilitasnya harus di atas 50 persen, itu yang udah-udah ya,” terangnya.(M Zhacky Kusumo)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid