Jakarta, Aktual.co — Penulis “Quo Vadis Libya” dan “Perang Ideotik Libya”, Jusman Delle menyatakan, bila Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK memilih Marwan Jafar sebagai menteri, akan jadi preseden buruk bagi pemerintah.

“Bila benar pelaku plagiat, Marwan Jafar jadi menteri, akan jadi preseden buruk dan beban pemerintahan Jokowi-JK,” kata Jusman saat dihubungi, Jakarta, Minggu (26/10).

Jusman menyebutkan, plagiat merupakan kejahatan intelektual yang tak bisa ditolerir. “Sehingga memalukan bila pelaku plagiat diberi jabatan publik,” ungkap kolumnis itu.

Politisi PKB, Marwan Jafar bakal menjadi salah seorang menteri di kabinet Jokowi-JK. Namun, Marwan pernah melakukan plagiat atau menciplak tulisan Jusman Dalle.

Artikel yang berjudul “Pengelolaan Energi Libya Pasca-Qadhafi” milik Marwan di Koran Tempo edisi Jumat 13 Januari 2012. Tapi tulisan Marwan itu adalah hasil plagiat dari tulisan Jusman yang telah dimuat di Detik.com dan Okezone.com

Adapun tulisan Jusman yang berjudul “Quo Vadis Libya” di okezone.com dimuat pada 25 Oktober 2011. Sedangkan tulisan kedua berjudul “Perang Ideotik Libya” yang diterbitkan detikcom pada 28 Maret 2011.

“Tulisan Marwan Jafar itu (di Koran Tempo) memplagiat dua tulisan saya di dua media online yang berbeda. Tulisan Marwan itu memiliki kesamaan hingga 85 persen dengan dua tulisannya yang dimuat di dua media online,” katanya.

“Ini pelanggaran etika, sebagai kaum intelektual, kami merasa tercederai,” kata Jusman, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Makassar. (Adi Adrian)

Artikel ini ditulis oleh: