Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan masukan dan kritikan atas kinerja Pemerintah yang menilai adalah masyarakat.
JK mengatakan itu setelah ditemui usai acara pemberian penghargaan satyalancana kebaktian sosial pada masyarakat yang telah mendonorkan darah 100 kali dan merespons permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara dzikir kebangsaan pada Kamis (1/8).
“Yang harus melihat masyarakat, apa pandangan masyarakat, karena yang merasakan (hasil kinerja Pemerintah, red) itu masyarakat dari apa yang kita lakukan, tentu semua, Pemerintah, ingin melaksanakan secara maksimal apa yang dilakukan,” kata JK di Jakarta, Senin (5/8).
Ia menegaskan, dalam menjalankan sistem pemerintahan tentu ada kendala-kendala yang dihadapi, baik itu masalah anggaran, situasi politik, dan lain sebagainya, sehingga pujian dan kritikan dari masyarakat adalah hal yang biasa.
“Tentu (Pemerintah) sudah berusaha dengan baik, walaupun ada pujian dan kritikan, biasa itu,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia, yang diungkapkan saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam (1/8).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.
“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Presiden Jokowi.*
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Arie Saputra