Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kedua kiri) berbincang bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan) di samping salah satu dari 10 unit truk tangki air dari Astra untuk PMI didampingi Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita (kiri) dan Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security Astra International Pongki Pamungkas (kanan) di Jakarta (6/4). AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia lebih diutamakan untuk alih teknologi sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas produksi industri di Tanah Air.

“Ini kan alih teknologi, untuk mendidik orang musti orang yang ahli. Tanpa diajar oleh asing itu, (industri) kita tidak bisa jalan,” kata Wapres usai menghadiri penyerahan bantuan di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jakarta, Jumat (6/4).

Kemudahan izin masuk tenaga kerja asing ke Indonesia, seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, merupakan dampak dari investasi perusahaan asing di Tanah Air.

“Pekerja asing itu datang karena modalnya masuk. Oleh karena itulah pembangunan ini, investasi itu butuh modal, ‘skill’, dan tentunya lahan. Kalau tidak ada orang asing masuk bagaimana modalnya masuk,” tambah Wapres.

Jusuf Kalla mencontohkan manfaat tenaga kerja asing di Indonesia terlihat pada perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota.

“Dulu, waktu ‘assembling’ yang pertama pegawai asingnya 30 sampai 40-an, sekarang (tenaga asingnya) sisa 3 kalau tidak salah. Jadi, makin hari makin sedikit,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid