Namun, kata Kalla, apabila narapidana kasus terorisme ditahan terpisah-pisah, maka bisa menimbulkan virus radikalisme baru.
“Begini, memang kalau teroris digabung menjadi satu itu dia bisa bikin universitas. (Tetapi) Kalau dipecah-pecah, bikin virus. Dan mereka ada yang sedang dalam tahap pemeriksaan, sebagian belum ke pengadilan,” katanya.
Kerusuhan terjadi di rutan Mako Brimob pada Selasa malam (8/5) yang diduga melibatkan narapidana kasus terorisme dan petugas Polisi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal menyatakan polisi sudah dapat mengendalikan kondisi setelah terjadi kerusuhan antara petugas dan tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam.
Iqbal juga menjelaskan pemicu kerusuhan terjadi karena perebutan makanan yang harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihaknya sesuai dengan SOP yang menjadi sumber cekcok.
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara