Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membantah keras bahwa intelijen kecolongan atas insiden Tolikara, Papua tepat di Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah kemarin.
“Ya silakan sajalah (menilai sendiri). Saya sudah kasih penjelasan,” ujar Sutiyoso usai mengikuti upacara peringatan Hari Bhakti Adhiyaksa Kejaksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (22/7).
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjelaskan penyebab insiden tersebut berawal dari beredarnya Surat Edaran Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) terkait pelarangan ibadah agama tertentu.
Selain itu, Sutiyoso menilai pecahnya kerusuhan di Tolikara bukan karena informasi yang disampaikan BIN tidak akurat, namun terbatasnya personel keamanan di lapangan.
“Cuma anda tahu, di kota kecil seperti itu, dan pasukan terbatas, yaitu cuma 42. Lagian juga dipikir kan semua pihak sudah setuju, termasuk Presiden GIDI, tapi ternyata diserbu seperti itu dengan massa yang banyak dan liar,” kata Sutiyoso.
Artikel ini ditulis oleh: