Jakarta, Aktual.co — Sejumlah pihak mempermasalahkan polemik penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang dimaknai sebagai peringatan atau sebuah konferensi.
Publik tak mengetahui peristiwa peringatan 60 tahun Dasasila Bandung adalah perhelatan yang tengah disiapkan pemerintah via panitia yang diketuai Luhut Binsar Panjaitan sekadar peringatan saja, atau sekaligus sebagai ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika. Perhelatan tersebut juga disebut sebagai peringatan ke-60 KAA, bukan KAA ke-3.
“Kalau memang konferensi berarti harus menghasilkan suatu kebijakan atau langkah konkret yang berhubungan dengan persoalan perkembangan hubungan antar negara-negara selatan. Jadi harus ada satu bentuk yang lebih spesifik dan konkret untuk mengatasi negara-negara berkembang yang sampai saat ini belum bisa diatasi secara bersama-sama,” ujar pengamat Hubungan Internasional Bantarto Bandoro saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (14/4).
Selain itu, jika hanya sebuah peringatan maka tidak perlu mengajukan kesepakatan kebijakan, namun hanya sekedar memorial.
“Kalau konferensi masing-masing negara punya pendapat bagaimana membangun suatu kemitraan yang lebih bagus. Tapi kalau sekedar peringatan tidak harus mengeluarkan sebuah kesepakatan atau kebijakan, namun sekedar untuk mengembalikan memori bahwa pernah melakukan satu pagelaran besar antar negara Asia- Afrika,” katanya.
Dirinya tak mengetahui persis apakah penyelenggaraan KAA kali ini ada kaitannyta dengan motif politik pemerintah Indonesia.
“Tapi kalau konferensi haruslah menghasilkan satu produk politik yang bisa membuat negara berkembang dan betul-betul komit kepada perjuangan mereka,” jelasnya

Artikel ini ditulis oleh: