Analis Pasar Uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS atau USD pada hari ini dibuka melemah alias di zona merah. Hal ini karena sentimen positif sendiri masih kurang. Dengan arah rupiah kian tak jelas.

Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di posisi 13.535. Atau melemah 12 poin dari penutupan akhir pekan lalu di posisi 13.523.

Reza Priyambada, analis pasar uang Binaartha Sekuritas menyebut, pergerakan rupiah di awal pekan ini yang melemah melanjutkan laju di November lalu yang bergerak flat. Kondisi tereebut dianggap tak positif terhadal laju rupiahke depannya”Karena dengan masih melemahnya pergerakan rupiah itu sangat tidak memberikan arah yang jelas untuk pergerakan selanjutnya,” kata dia di Jakarta, Senin (4/12).

Pergerakan rupiah sendiri menutup akhir bulan November yang cenderung stagnan. Apalagi berita realisasi penerimaan pajak hingga November 2017 yang mencapai 78 persen atau sekitar Rp1.148 triliun dari target Rp1.472 triliun. Dianggap kurang positif.

Di sisi lain, pergerakan USD cenderung mengalami pelemahan seiring terapresiasinya laju EUR. Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap progress pembahasan pajak di senat AS, sehingga membuat pergerakan USD tertekan. Namun demikian, kondisi tersebut ternyata kurang kuat mengangkat laju Rupiah.

Untuk itu, Reza menegaskan, dengan harapan pergerakan USD masih cenderung tertekan dan adanya rilis data-data ekonomi di pekan ini yang diperkirakan akan lebih baik, dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan Rupiah.

“Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif sehingga mampu meningkatkan pergerakan Rupiah ke zona hijaunya,” kata dia.

Dengan kondisi pasar uang yang seperti itu, dirinya memperkirakan laju support rupiah akan bergerak di kisaran 13.528. Sementara reisten rupiah akan di angka 13.518.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs