Jakarta, Aktual.com – Aparat kepolisian tengah mengusut kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang melibatkan biro perjalanan umroh First Travel. Upaya memburu aset hingga menelisik dugaan adanya pencucian uang (TPPU), terus dilakukan polisi dengan menggali sejumlah potensi-potensi terkait pelanggaran hukum yang terjadi dalam perkara ini.
Salah satunya temuan dana sebesar Rp7 Miliar yang baru saja ditemukan oleh PPATK. Atas temuan itu, diduga kuat merupakan uang yang disimpan oleh ketiga tersangka setelah menjadi pesakitan jajaran Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Bahkan, sebuah apartemen dikawasan Jakarta Barat juga sudah digeledah tim penyidik guna mendapatkan bukti-bukti lanjutan. Sehingga menjadi sangat wajar apabila peristiwa yang menimpa para korban yaitu calon jemaah Umrah telah menyita perhatian publik.
Selain soal besarnya dana yang diselewengkan para tersangka, korban yang jumlahnya mencapai ribuan itu pun menghadirkan keprihatinan lain. Terlebih lagi, korban kebanyakan berasal dari masyarakat yang berjibaku dalam hidupnya, bekerja dengan keras hanya untuk mewujudkan mimpi mereka melakukan ibadah ke tanah suci.
Di balik duka dan luka atas kejahatan yang melibatkan First Travel ini, diam-diam ada yang mampu menghadirkan hangat di balik dada. Masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur dan kelas sosial ini, merelakan waktu dan tenaga mereka di Bareskrim Mabes Polri sejak jauh-jauh hari.
Mereka adalah kelompok volunteer atau masyarakat sukarela dari berbagai kalangan yang turut terlibat langsung membantu terkait tragedi umat oleh First Travel.
Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto pun dengan senang hati menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada para sukarelawan yang datang dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby