Jakarta, Aktual.com – Kepala Bareskrim Polri Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto, mengatakan bahwa jumlah kejahatan pada Juni tahun ini, menurun jika dibandingkan dengan bulan Mei.
“Pada bulan Mei tahun ini, telah terjadi 29.009 jumlah kejahatan. Sementara pada Juni terjadi 24.096 jumlah kejahatan di seluruh Indonesia. Artinya telah terjadi penurunan angka kriminalitas. Khusus Juli, masih dalam penghitungan,” kata Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto di Jakarta, Rabu (9/8).
Dari seluruh kasus kriminal itu, Komjen Ari Dono merinci ada tiga jenis pelanggaran hukum yang paling sering terjadi di Indonesia.
“Tiga jenis pelanggaran hukum itu dikelompokkan pada jenis kejahatan konvensional di urutan pertama. Kejahatan transnasional untuk urutan kedua. Lalu kejahatan yang terkait dengan kekayaan negara,” kata Ari.
Ia menambahkan, ada tiga wilayah yang tercatat memiliki kerawanan tinggi dalam kurun waktu tersebut.
“Polda yang kerawanannya tinggi masing-masing Sumatera Utara, Jawa Timur dan Jawa Barat,” katanya.
Sementara wilayah yang paling kecil angka kejahatannya selama Mei-Juni 2017 adalah Bangka-Belitung, Maluku dan Kalimantan Tengah.
Meski demikian, Ari menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak menjadi satu-satunya parameter yang menunjukkan peningkatan kinerja reserse kriminal. Masih ada target lain yang menurut dia juga penting.
Pasalnya data yang ada juga menunjukkan penurunan kuantitas penyelesaian perkara oleh aparat reserse se-Indonesia.
“Pengungkapan memang sudah, tapi target lainnya yang masih perlu peningkatan adalah pelayanan dalam penyelesaian perkara. Jiwa melayani jangan sekedar retorika saja. Penerapannya mulai sekarang,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: