Jakarta, Aktual.co —Urusan gali menggali tanah antar instansi di Jakarta jika dilakukan tanpa kordinasi memang bisa berakibat fatal. Seperti kejadian rusaknya Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV penghantar Gardu Induk Plumpang dan Gardu Induk Gambir Baru dengan daya 120 MW.
Kabel-kabel itu rusak akibat pengeboran horizontal yang dilakukan Perusahaan Air Minum (PAM). Tanpa kordinasi dengan PLN terlebih dahulu. Akibat kerusakan itu, minyak pendingin yang berfungsi sebagai pelindung kabel (isolasi) bocor.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Mambang Hertadi, mengatakan untuk menjaga pasokan listrik tetap terjaga, sementara PLN mengisi minyak isolasi kabel setiap empat jam sekali.
“Sebanyak 200 liter dan memperbaiki kerusakan kabel tersebut yang akan berlangsung kurang lebih 12 jam,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.co, Rabu (4/2). Untuk meminimalkan wilayah pemadaman selama proses perbaikan kabel, PLN melakukan manuver atau pengalihan beban pada jaringan 20 kV. Apabila gagal, akan ada sebagian wilayah Jakarta yang berpotensi terkena pemutusan aliran listrik sementara selama 3 jam bergantian. Dia pun mengimbau masyarakat ikut berpartisipasi dengan menghemat pemakaian. “PLN menghimbau kepada seluruh pemilik utilitas jaringan bawah tanah untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan PLN apabila akan melakukan pengeboran.”

Artikel ini ditulis oleh: