Jakarta, Aktual.com — Perdebatan dua kubu Kementerian yang membenturkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengenai pembangunan kilang blok Masela merupakan cerminan amburadulnya tata pemerintahan Presiden Joko Widodo, hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean.
“Penentuan nasib Masela yang tak kunjung putus adalah cerminan sesungguhnya betapa pemerintah ini tidak paham tentang bagaimana membangun Indonesia, tidak paham makna Pasal 33 UUD 45, dan paling memprihatinkan adalah bahwa konflik ini menunjukkan pemerintah ini memang amburadul dan tidak mampu memanage dirinya menjadi sebuah tim kerja yang solid, kuat dan satu visi,” kata Ferdinand, Jum’at (4/3).
Lebih lanjut ungkap Ferdinand, terbelahnya sikap di tubuh pemerintah, mulai dari Presiden yang tidak tegas, Wapres JK yang tertawa atas konflik menterinya, Menteri-Menteri yang gaduh bekerja untuk perut sendiri, kaum cerdik pandai cendikia larut dalam konflik dukung mendukung onshore atau offshore hingga masyarakat yang juga terbelah meski tidak paham apa yang sesungguhnya sedang terjadi.
Ferdinand menyatakan kecewa kepada Presiden Jokowi, dia mengatakan bahwa Presiden pernah berucap bahwa tidak boleh ada visi lain, yang ada hanya visi presiden, tapi justru Presiden mengangkat menterinya yang ternyata tidak paham visi Presiden dan ternyata punya visi sendiri.
“Sekarang pertanyaannya apa sebetulnya visi Presiden untuk Energi terutama blok Masela? Kenapa Presiden tidak juga tegaskan sikapnya tentang Masela agar para menterinya yang sok bekerja untuk rakyat itu paham secara gamblang keinginan Presiden? Atau kalau memang salah satu dari dua Menteri tersebut tidak sevisi dengan Presiden, kenapa tidak diganti saja?” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan