Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah menyiapkan lokasi untuk pembangunan PLTU berbahan bakar batubara dengan daya 5.000 megawatt (MW) di Desa Bunton yang kelak akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan industri.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan luas tanah yang disiapkan keseluruhannya ada 300 hektar.
“Tapi sementara ini yang dibutuhan bersama 120 hektare. Tanah tersebut milik TNI dan masyarakat,” ujarnya, Minggu (9/11). 
Menurut dia, lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berdaya 5.000 MW itu tidak jauh dari lokasi PLTU Unit 2 Jateng di Desa Bunton, Kecamatan Adipala.
Dengan adanya rencana pembangunan PLTU tersebut, dia mengharapkan Cilacap dapat menjadi “kota industri”.
Ia mengakui bahwa selama ini banyak keluhan dari para investor mancanegara terutama masalah listrik, lahan, dan keamanan.
“Cilacap itu merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk terbanyak dan kami mempunyai lahan sekitar 32 ribu hektare yang masih ‘perawan’, sehingga Cilacap siap menjadi Kota Industri. Kami akan siapkan tanah dan listrik, ada tanah tapi enggak ada listrik ya percuma, ada listrik tapi enggak ada tanah juga percuma,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya membuka kesempatan kepada investor yang hendak berinvestasi di Kabupaten Cilacap.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan bahwa saat ini persiapan pembangunan PLTU berdaya 5.000 MW itu masih dalam proses.
“Biar tidak ada masalah di kemudian hari, saya minta investor mengurus perizinan,” katanya.
Ia mengatakan jika proyek PLTU 5.000 MW itu terealisasi, industri yang ada di Cilacap tidak akan kesulitan memenuhi kebutuhan listrik karena akan dipasok oleh pembangkit listrik tersebut dan sisanya dijual ke PLN.
“Kalau bisa, industri yang ada di kota-kota yang sudah padat, silakan pindah ke Cilacap karena lahannya masih luas,” ujarnya.
Dengan semakin banyaknya industri di Cilacap, kata dia, akan semakin banyak tenaga kerja yang dapat terserap sehingga masyarakat tidak perlu bekerja di luar daerah maupun ke luar negeri sebagai buruh migran.
Seperti diwartakan, Pemerintah memutuskan pengembang listrik swasta, PT Jawa Energi Baru, membangun PLTU berbahan bakar batubara dengan daya 5.000 MW di Cilacap, Jawa Tengah.
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (6/11), mengatakan PLTU tersebut merupakan bagian rencana program pembangunan pembangkit listrik berdaya 35.000 MW selama lima tahun 2015-2020.
“Tadi, sudah diputuskan membangun pembangkit berdaya 5.000 MW di Cilacap. Keputusan ini merupakan terobosan untuk mengatasi ancaman krisis listrik di Jawa,” katanya.
Hadir dalam rapat, antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasona Hamonangan Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan Dirut PT PLN (Persero) Nur Pamudji.
Menurut Indroyono, konstruksi pembangkit listrik bisa cepat dimulai pada awal 2015 karena sebagian besar lahan sudah tersedia.
“Kami targetkan sebanyak 2.000 MW sudah masuk ke sistem kelistrikan pada akhir 2018 dan sisanya sebelum 2022,” katanya.
Sebagian besar lahan untuk pembangkit tersebut merupakan milik TNI AD dan pemda, sehingga pembangunan bisa segera dimulai.
“Tadi, sudah diputuskan perizinan termasuk lahan dipercepat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: