Warga diungsikan menggunakan perahu karet saat banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2). Data BPBD Limapuluhkota, banjir akibat curah hujan tinggi tersebut merendam belasan kilometer jalan Sumbar- Riau yang berada di dua nagari, serta merendam sedikitnya 1.000 rumah sehingga membuat sekitar 5.000-an warga diungsikan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/1.6

Madiun, Aktual.com – Tiga desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat terendam banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Madiun dan buruknya saluran air setelah hujan deras mengguyur semalaman di kawasan itu.

Tiga desa yang terlanda banjir adalah Desa Klitik dan Desa Buduran di Kecamatan Wonoasri serta Desa Tempursari di Kecamatan Wungu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edy Hariyanto mengatakan selain menggenang di jalan, air juga masuk ke sejumlah rumah warga. Diperkirakan jumlah rumah warga yang tergenang mencapai puluhan rumah.

“Sampai pagi ini kami masih melakukan pendataan serta menunggu laporan tim reaksi cepat (TRC) yang berada di lapangan,” ujar Edy kepada wartawan, Jum’at (12/2).

Pihaknya terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang rawan tergenang air dan banjir. Terkait keluhan warga tentang buruknya saluran air, pihaknya akan berkoordinasi dengan SKPD terkait.

Sementara, Prawito, warga Dusun Mojorejo, Desa Klitik, yang lingkungan rumahnya terendam air mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah pada Jumat (12/2) dini hari. Ketiggian air berkisar antara 50 hingga 70 centimeter.

“Saat ini sudah mulai surut, tapi di jalanan masih menggenang. Setiap hujan deras semalaman, daerah sini selalu banjir. Terlebih lagi sejak ada bangunan ruko, sehingga saluran air tidak berfungsi baik,” kata Prawito.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara