Pekanbaru, aktual.com – Sejumlah warga mengeluhkan akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang makin pekat di Kota Pekanbaru, Riau, membuat biaya hidup meningkat.
“Pengeluaran untuk beli obat batuk, demam dan vitamin untuk dua anak saya sudah habis Rp600 ribu. Mau tidak mau, demi kesehatan anak-anak,” kata seorang warga, Riana Handayani (36) di Pekanbaru, Jumat (13/9).
Ia mengatakan kabut asap atau jerebu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin pekat pada awal September ini sudah membuat anaknya yang masih balita terserang demam. Anak-anaknya kini terpaksa diam di dalam rumah, kemudian AC dan alat pemurni udara (air purifier) selalu dinyalakan 24 jam.
“Asap sudah terasa ke dalam rumah. Terpaksa AC dan air purifier selalu menyala, dan pasti biaya untuk listrik bertambah pula,” katanya.
Hal senada diutarakan Andika Dyas (38) yang juga warga Pekanbaru. Pada pekan dia ini harus merogoh kocek hampir Rp1 juta karena dua anaknya sakit. Anaknya yang masih bayi terserang batuk ditambah alergi, diduga karena kondisi udara yang tercemar asap.
“Anak kami yang masih bayi sudah makin parah batuknya. Ditambah lagi alergi Dermatitis Atopik, makin parah kondisinya karena asap ini,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin