Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus berupaya melakukan pencegahan dan siaga bencana kabut asap, karena di daerah itu hampir setiap tahun terjadi kebakaran lahan dan hutan.
“Berbagai upaya dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan yang menyebabkan timbul kabut asap melanda sejumlah daerah di Sumsel,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto di Palembang, Jumat (21/8).
BPBD setempat sekarang ini memaksimalkan semua lini mulai dari ‘water booming’ udara hingga pengawalan dari darat, sebagai upaya mencegah agar tidak terjadi kondisi tanggap darurat, seperti dialami tahun 2014.
Upaya pencegahan dan penanggulangan dini dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sumsel cukup membuahkan hasil, BPBD setempat mencatat per Agustus 2015 saat ini Sumatera Selatan masih dalam kondisi kondusif.
Memang diakuinya selama musim kemarau sejak beberapa bulan terakhir ini di Sumsel walaupun ada terjadi kebakaran hutan dan lahan, namun cepat diatasi sehingga tidak terlalu menimbulkan kabut asap yang membahayakan.
Berdasarkan data BPBD Sumsel melalui pantauan satelit Tera Aquamodis di beberapa wilayah daerah itu perbandingan titik api sekarang ini jumlahnya sedikit mengalami penurunan dibandingkan kondisi tahun lalu.
Ia menjelaskan, dengan kisaran angka 400 sampai 500 titik api tahun 2014, sedangkan di bulan Agustus 2015 hanya rata-rata kisaran 200 hingga 300 titik api yang terpantau.
Menurut Yulizar, titik api yang terpantau kebanyakan berasal dari Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Artikel ini ditulis oleh: