Jakarta, Aktual.com — Tingkat hunian hotel di Kota Palembang, Sumatera Selatan mengalami sedikit penurunan dalam kondisi udara disellimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan dampak musim kemarau ekstrem sebulan terakhir.

“Berdasarkan data dari anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat tingkat hunian hotel mereka mengalami penurunan sekitar 15-30 selama adanya kabut asap yang cukup pekat sebulan terakhir yang mengakibatkan terganggunya berbagai aktivitas masyarakat termasuk penerbangan,” kata Ketua PHRI Sumatera Selatan Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu (13/9).

Menurut dia, tingkat hunian hotel akhir-akhir ini mengalami penurunan selain dipengaruhi instansi pemerintah dan swasta mengurangi aktivitas atau penyeelnggaraan berbagai kegiatan di hotel juga dipengaruhi adanya penundaan dan pembatalan penerbangan karena kabut asap.

Pengunjung hotel biasanya sebagian besar diramaikan oleh tamu dari instansi pemerintah dan swasta yang melakukan berbagai kegiatan mulai dari rapat kerja, pelatihan, seminar, dan pameran, namun sekarang ini kegiatan itu hampir tidak ada.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, sekarang ini sejumlah pengelola hotel anggota PHRI Sumsel berupaya melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta memanfaatkan fasilitas hotel dan restoran untuk melaksanakan kegiatan dengan tarif khusus, katanya.

Dia menjelaskan, dalam kondisi sekarang ini, pihaknya mendorong anggota untuk melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan hunian dan pengunjung restoran.

Berbagai terobosan sah-sah saja dilakukan, namun tetap berada pada jalur persaingan usaha yang sehat sehingga tidak terkesan terjadi perang tarif dan saling menjatuhkan, karena jika sampai terjadi hal tersebut pihaknya akan menjatuhkan sanksi, ujarnya .

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan