Beberapa kapal penumpang dan nelayan beraktivitas saat kabut asap menyelimuti Pantai Timur Sumatera terlihat dari Pelabuhan Tanggo Rajo Hulu, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Kamis (23/7). Menurut BMKG Provinsi Jambi, sejumlah kawasan perairan dan daratan di daerah itu terdampak asap yang terbawa tiupan angin dari arah tenggara sampai selatan yang pada hari ini terpantau terdapat titik api, yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (lima titik) dan Muarojambi (16 titik). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/Rei/Spt/15.

Jakarta, Aktual.com — Kabut asap yang melingkupi Kota Padang, Sumatera Barat, menyebabkan hasil tangkapan nelayan daerah itu semakin berkurang beberapa hari terakhir.

“Biasanya saya dapat 25 kilogram ikan sekali berlayar, tapi sekarang untuk mendapatkan sekantong ikan saja susah meskipun sedang musim ikan,” kata salah seorang nelayan Pantai Purus, Saf di Padang, Senin (14/9).

Ia mengatakan akibat kabut asap yang semakin tebal, membuat nelayan sedikit was-was untuk berlayar. Mereka tidak bisa memperkirakan kondisi cuaca dan jarak pandang di laut tidak dapat dipastikan dengan jelas.

“Kami tidak bisa berlayar lebih jauh dari 10 kilometer, sebab takut tersesat di tengah laut karena kabut asap yang semakin tebal,” ujarnya.

Biasanya, kata dia, nelayan dapat memperkirakan kondisi laut, apakah akan hujan badai atau tidak, hanya dengan bermodalkan ilmu alam. Akan tetapi, asap tebal menghalangi perkiraan cuaca.

“Kami bisa menebak bagaimana kondisi laut dari desiran ombak dan arah angin, semua kami lakukan tanpa bantuan kompas, tapi sekarang asap tebal menghambat semuanya,” katanya.

Saf dan nelayan lainnya mengharapkan tindak lanjut pemerintah terkait kabut asap ini Sebab hal ini sudah merugikan berbagai kalangan, tidak hanya nelayan.

“Pemerintah harus secepatnya menangkap pelaku pembakaran hutan tersebut agar mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujanya.

Namun, berkurangnya hasil tangkapan ikan rupanya tidak mempengaruhi harga ikan. Para nelayan sudah memiliki patokan harga untuk masing-masing jenis ikan, dan itu tidak bergantung pada berapa banyak ikan yang didapat.

“Harga masing-masing jenis ikan sudah ada patokannya, jadi meskipun ikan itu langka atau sedang musimnya, harga jual akan tetap sama,” kata salah seorang agen penjualan ikan, Mamak.

Ia mengatakan, bahwa harga untuk ikan kembung dipatok senilai Rp40 ribu per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan