Debat paslon Walikota Pekalongan (Foto : aktual.com/ Muhammad Dasuki)
Debat paslon Walikota Pekalongan (Foto : aktual.com/ Muhammad Dasuki)

Semarang, Aktual.com — Dua Calon Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan dari nomor pasangan berbeda keliru dalam menjawab pertanyaan moderator pada debat Paslon yang berlangsung di GOR Jatayu Pekalongan, Rabu (25/11) petang.

Debat paslon yang dipandu Permanasari, Dosen Sastra Inggris dari Universitas Pekalongan membagi dalam empat segmen pertanyaan. Segmen pertama, moderator meminta kepada paslon menyampaikan visi misi Walikota ke depan.

“Untuk segmen kedua, yakni penegasan dan penajaman visi misi paslon yang telah dipaparkan,” kata dia.

Ketika pada segmen ketiga soal saling tanya jawab antara paslon, calon wakil walikota nomor tiga Tulis Sutarip keliru menyebut Kota Pekalongan dengan Kota Semararang. Pernyataan yang disampaikan keliru dihadapan audien, sehingga membuat semua tertawa terpingkal-pingkal.

“Demi mewujudkan Kota Semarang yang sejahtera dan makmur. Oh maaf, demi menuju perbaikan dan kesejahteraan kota Pekalongan,” ujar politikus Partai Demokrat itu.

Debat paslon Walikota-Wakil Walikota Pekalongan dengan tema “Mewujudkan kota Pekalongan sebagai kota kreatif melalui penataan infrastruktur, tata ruang dan pembangunan yang berwawasan lingkungan” masih bias. Bahkan, moderator yang memimpin jalannya debat publik paslon tidak fokus dan bias. Sehingga, fokus tema debat paslon tidak mengarah pada substansi.

Kebanyakan jawaban masing-masing tiga paslon Walikota Pekalongan pada seputar program yang telah berjalan sebelumnya. Antara lain pengelolaan bank sampah organik dan nonorganik yang dikelola rumah tangga sebagai penghasilan warga. Selain itu, masalah reklamasi pantai dan penataan alih fungsi lahan hijau terbuka.

Debat paslon yang dibagi menjadi empat segmen berisi seputar permasalahan yang berkutat pada hal klasik. Sesi pertama, moderator memberikan kesempatan kepada masing-masing paslon menyampaikan visi misi. Waktu durasi yang diberikan cukup singkat hanya 2-3 menit. Segmen kedua, moderator memberikan pertanyaan atas pendalam visi-misi para paslon. Sedangkan, segmen ketiga yang paling ramai dan seru adalah pertanyaan kepada saling paslon.

Pada sesi ketiga, pertanyaan yang dilontarkan kepada sesama paslon tidak fokus pada akar permasalahan. Bahkan, jawaban dari pertanyaan paslon pun tidak fokus pada tema yang diusung Komisi Pemilihan Umum.

Adapun pertanyaan pasangan nomor urut 1, Alf Arsland Junaed kepada paslon nomor urut 2, Hakam Naja-Nur Chasanah. Pertanyaan itu berupa langkah memajukan sektor perikanan di pelabuhan nusantara Pekalongan.

Namun, pertanyaan yang diberikan kepada Hakam Naja keliru dengan menyebut pelabuhan internasional Pekalongan.

“Maaf mas Alex, pertanyaan anda keliru. bagaimana saya akan menjawabnya. Harusnya pelabuhan nusantara yang kita perlu dorong supaya maju,” sangkal Hakam Najah.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan