Bogor, Aktual.com – Puluhan orang yang diketahui sebagai pengurus Projo Bogor menyatakan menarik dukungan yang telah diberikan kepada Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Penarikan dukungan ini dideklarasikan di Bogor, Rabu (24/10). Selain itu, mereka juga mengundurkan diri dari Projo Bogor.

“Kami sebagian pengurus Projo se-Kabupaten dan Kota Bogor beserta jajarannya sudah tidak lagi mau mendukung pencalonan Jokowi sebagai Capres di tahun depan,” kata mantan Bendahara Projo Bogor, Sumiati di lokasi deklarasi.

Perempuan yang akrab disapa Monik ini menyatakan, setidaknya terdapat 30 orang pengurus Projo di Bogor yang mengundurkan diri dari organisasi relawan tersebut karena menilai Jokowi telah mengecewakan rakyat selama empat tahun pemerintahannya.

“Jokowi yang dimandatkan rakyat menjadi presiden di 2014 tidak menjalankan program nawacita, harapan rakyat semakin pupus ketika keterhimpitan ekonomi yang semakin dirasakan seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan, hingga kini Jokowi tidak dapat mengangkat kondisi ekonomi Indonesia sebagaimana ia janjikan dulu. Masyarakat, kata Monik, justru semakin kesulitan akibat kenaikan harga bahan pokok dan BBM.

Belum lagi dengan maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA) dari suatu negara di tanah air belakangan ini.

“Banyak TKA yang masuk dan bahkan bikin KTP, sedangkan kita warga Bogor sendiri berbulan-bulan kalau membuat KTP. Ada aja alasannya, tinta habis lah, berkas dari pusat belum ada lah, tapi kok pekerja asing bisa,” sebut Monik.

Kondisi di dalam internal Projo pun disebut Monik setali tiga uang dengan kekecewaan yang ditimbulkan Jokowi lantaran para pimpinannya tidak mengurus rakyat setelah mendapat jabatan tertentu di sejumlah BUMN.

“Untuk itu kami mengikuti jejak mantan Sekjen Projo, Saudara Guntur Siregar yang terlebih dahulu mendeklarasikan diri bergabung dengan Indonesia Muda yang mendukung Prabowo-Sandi,” terang Monik.

“Jokowi enggak konsisten, banyak teriakan dari masyarakat bawah. Di situ saya merasa bersalah,” sambungnya.

Terkait Prabowo, Monik menyebut jika mantan Pangkostrad itu sebenarnya tidak segarang yang digambarkan orang. Belakangan, katanya, ia telah mendapatkan laporan positif dari masyarakat tentang figur Prabowo.

“Semalam saya ke daerah Ciawi, banyak laporan yg bagus soal Pak Prabowo, mendukung perkembangan santri dan segala masalah di masyarakat. Dan itu diam-diam, tidak seperti bapak Presiden sekarang,” ujar perempuan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Indonesia Muda Jawa Barat ini.

Hal inilah yang membuat dirinya dan puluhan eks pengurus Projo Bogor memutuskan untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres 2019, alih-alih kembali mendukung Jokowi.

Deklarasi penarikan dukungan ini sendiri dilakukan secara simbolik dengan melepaskan kaus Projo yang dikenakan oleh puluhan eks pengurus Projo Bogor. Puluhan kaus itu pun ditempatkan dalam sebuah kardus yang bertuliskan ‘Relawan Kardus’.

Hal ini, kata Monik, untuk membuktikan bahwa ia dan kelompoknya bukanlah relawan kardus sebagaimana yang disebutkan Jokowi pada beberapa waktu lalu.

“Untuk itu kami kembalikan kaos ini ke tempat kardus ini agar kami tidak menjadi beban sejarah atas segala tuduhan dan fitnah,” pungkas Monik.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan