Jakarta, Aktual.co —  Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menilai pentingnya pengembangan infrastruktur migas LNG Receiving Terminal untuk menunjang perekonomian daerah. Untuk mempercepat pergerakan ekonomi melalui peningkatan investasi swasta di daerah, maka Kadin bidang pemberdayaan daerah tertinggal bersama Indonesia LNG Receiving Terminal Association menginisiasi pengembangan infrastruktur migas berupa LNG receiving terminal di daerah.

“Kami menargetkan membangun LNG receiving terminal di setiap provinsi di Indonesia. Jadi total 34. Dengan biaya kira-kira USD10 miliar. Jadi kami meminta Pemerintah agar memberi kepastian untuk menyuplai gas-nya pada receiving terminal yang kita bangun,” kata Wakil Ketua KADIN Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal Natsir Mansyur di kantornya, Jakarta, Selasa (13/1).

Dikatakannya, dana tersebut nantinya akan berasal dari para pengusaha nasional, baik dari Kadin Pusat maupun Kadin Daerah. Proyek tersebut juga ditargetkan akan rampung dalam lima tahun ke depan.

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pembangunan LNG Receiving Terminal tersebut di 13 kawasan industri di Tanah Air.

“Seperti di Sulawesi Selatan, Jakarta, Bandung, Bali dan lainnya,” ujarnya.

Natsir juga tidak menutup kemungkinan jika nanti pihaknya akan membutuhkan insentif baik fiskal maupun non fiskal.

“Tentu kita butuhkan insentif fiskal dan non fiskal. Fiskal seperti Tax holiday, pajak dan sebagainya, dan kalau non fiskal yah tentu kita butuh pasokan gas dari Pemerintah,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka