Manado, Aktual.com – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulut Ivanry Matu mengatakan banyak faktor yang berakibat ekonomi melemah, tidak hanya pada isu pelemahan rupiah saja.
Tapi memang kenaikan dolar AS akan selalu berdampak pada ekonomi karena mulai dari ancaman inflasi, neraca perdagangan, hutang pinjaman negara, impor bahan baku pabrik, bahkan juga keadaan politik yang kesemuanya jika tidak dikendalikan dengan baik akan berdampak secara global dan massif pada kondisi ekonomi secara keseluruhan. Jadi, katanya, pelemahan rupiah belum tentu menandakan bahwa ekonomi suatu negara itu lemah juga.
Sementara itu menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo menjelaskan sejauh ini baru memperbaiki balance sheet perusahaan ekportir. Dampak terhadap kenaikan volume ekspor sebagai akibat depresiasi belum dapat dilihat.
Mungkin, katanya, disebabkan juga faktor-faktor lain seperti daya beli/persaingan, ketentuan/kuota/kontrak yang sudah disepakati, sehingga tidak otomatis eksportir dapat menambah ekspornya.
Harapannya dengan pelemahan rupiah ekaportir dapat menentukan harga yang lebih kompetitif lagi sehingga meningkatkan daya saingnya di pasar ekspor dan pasti gilirannya mendorong permintaan.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid