Jakarta, Aktual.com — Kamar dagang dan industri Jawa Tengah telah mempromosikan batik lokal ke pasar internasional dengan harapan pasar ekspor semakin terbuka lebar.

“Promosi ini kami lakukan dengan harapan ekspor untuk produk kerajinan tangan dari Jawa Tengah khususnya batik semakin memperoleh pasar yang luas,” kata Manajer Perdagangan, Pelatihan, dan Pusat Informasi Kadin Jateng Gendut Marjoko di Semarang, Minggu (30/8).

Diakui dia, semenjak kondisi ekonomi global mengalami kelesuan, permintaan batik dari pasar asing ke Jawa Tengah mengalami penurunan. Meski demikian, pihaknya berupaya meminimalisasi tingkat penurunan tersebut melalui promosi.

Menurut dia, penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah seharusnya disikapi sebagai peluang pasar. Dengan meningkatkan volume ekspor, nilai omzet dipastikan juga akan semakin besar.

“Pelaku industri batik tidak perlu takut dengan keamanan produk saat diekspor karena batik itu ‘kan ‘non food’. Jadi mutunya akan tetap terjaga selama proses pengiriman,” katanya.

Mengenai pasar asing ini, pihaknya menilai untuk pasar menengah ke atas lebih potensial untuk digarap mengingat sektor tersebut tidak terlalu terpengaruh oleh lesunya pertumbuhan ekonomi dunia.

Meski demikian, para produsen batik lokal harus menyelaraskan kemampuan mereka dengan keinginan pasar, salah satunya dari sisi kualitas jahitan.

“Biasanya, beberapa perancang dari luar negeri sudah memiliki desain, baru kemudian mereka melakukan kerja sama dengan pelaku industri batik di Jawa Tengah untuk menindaklanjuti desain tersebut menjadi sebuah pakaian dengan bahan baku batik,” katanya.

Oleh karena itu, Kadin Jateng berharap para produsen terus meningkatkan kemampuan dengan harapan ketertarikan perancang dari luar negeri terhadap sumber daya manusia lokal semakin besar.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby