Jakarta, Aktual.co — Rencana pemerintah mengimpor kapal dari Tiongkok sebanyak 500 kapal mendapat tanggapan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa Kadin mendukung rencana tersebut untuk fleksibilitas. Pasalnya, teknologi perkapalan di Indonesia belum bisa semaju kapal yang ada di Tiongkok.
“Kita belum memiliki teknologi ‘grill ship’ pada industri perkapalan. Jadi saya kira perlu memberikan fleksibilitas, tapi saya kira dengan memberikan penekanan maritim kita akan perlu memikirkan strategi yang tepat agar industri kapal dalam negeri menjadi kuat,” ujar Suryo saat konferemsi pers Rapimnas Kadin di Jakarta, Senin (8/12).
Terkait dengan nasib perkapalan di Indonesia, seperti PT PAL Indonesia, Kadin mengatakan tetap mendukung perkapalan Indonesia. Menurutnya, program impor kapal dari Tiongkok tersebut juga untuk mendukung perkapalan di Indonesia.
“Program 500 kapal ini untuk mengisi kurangnya kapasitas industri kapal di Indonesia,” pungkas Wakil Ketua Unum Kadin, Didik Soewondho.
Untuk diketahui, pemerintah menandatangani MoU pada tanggal 9 November lalu untuk mengadakan impor 500 kapal dari Tiongkok. Kapal-kapal tersebut bermuatan 3.500-5.000 ton yang rencana pengadannya secara bertahap selama lima tahun. Kapal tetsebut digunakan untuk keperluan logistik demi mendukung visi misi pemerintah dalam pengadaan tol laut.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















