Jakarta, Aktual.com – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang sejak awal pemerintahan mau menggenjot sektor kelautan dan perikanan, sepertinya hingga dua tahun lebih belum terlalu tampak perubahan positifnya.
Konsep-konsep seperti poros maritim atau pun tol laut sebagai tekad pemerintah untuk membuktikan keseriusan menggeluti sektor kelautan dinilai oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih belum optimal.
“Berdasarkan data yang ada, kontribusi industri kelautan dan perikanan masih belum besar dalam berperan menggenjot perekonomian Indonesia,” tandas Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani dalam Rakernas Kadin, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11).
Menurutnya, pemerintah sendiri harus serius meggenjot sektor maritim ini. Termasuk janji-janji untuk mengembangkannya harus segera direalisasikan.
Pemerintah, kata dia, dalam konsep lima tahun ini, berencana membangun 24 pelabuhan besar serta lebih dari 3.000 kapal bantuan untuk produksi sektor kelautan dan perikan.
“Dan sekarang tinggal tiga tahun lagi. Jadi sudah tidak lima tahun lagi. Karena selama ini dari data yang ada, industri kelautan dan kemaritiman berkontribusi cuma Rp 165 triliun. Itu masih sangat jauh untuk menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia,” ungkapnya.
Padahal, menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada.
“Untuk itu, sudah semestinya industri perikanan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia ke depannya,” jelasnya.
Namun demikian, kata dia, untuk merealisasikan poros maritim itu memang tidak mudah. Makanya Rakernas ini mengusung beberapa rekomendasi. Antara lain, perlu ada pembenahan infrastruktur seperti kelistrikan dan akses pembiayaan.
“Sampai saat ini, jumlah kredit yang diberikan perbankan kepada sektor kelautan dan periknan baru sebesar 3% dari total angka Rp 5.000 triliun yang ada di lembaga keuangan,” ungkap Rosan.
Meski begitu, pihaknya cukup mengapresiasi kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menurutnya di bawah kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah luar biasa. Seperti soal ketegasan terkait illegal fishing.
“Itu shock therapy yang harus kita lanjutkan. Tapi yang kami tunggu adalah langkah-langkah berikutnya,” tandas dia.
(Laporan: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka