Jakarta, Aktual.co — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perekonomian Indonesia tahun 2015 akan kembali melambat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Menurut Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto, kebijakan moneter dalam negeri dinilai belum dapat mengatasi twin deficit.

“Neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan masih belum bisa diatasi, struktur usaha juga lemah karena pasokannya menurun,” ujar Suryo Bambang Sulisto di Menara Kadin Jakarta, Kamis (22/1).

Sementara dari faktor eksternal, kondisi global masih mempengaruhi perekonomian Indonesia. Suryo menjelaskan “krisis di negara maju seperti Eropa dan Amerika, itu akan berdampak pada arus modal keluar kita.”

Konsumsi domestik dinilai akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia berharap, pemerintah dapat memperkuat iklim investasi untuk mendorong pertumbuhan agar semakin cepat.

Untuk diketahui, defisit transaksi berjalan baru mencapai 3,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal ketiga 2014. Penurunan defisit transaksi berjalan diperkirakan Suryo akan terus berlangsung di 2015.

Selama beberapa terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perlambatan. Pada 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7 persen, dan di tahun 2014 menurun menjadi 5,3 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka