Jakarta, Aktual.com – Kadin Indonesia menilai perempuan Indonesia masih terpinggirkan dalam pemberian akses perbankan. Anggota Tetap Kadin Indonesia sekaligus pengusaha, Rekha Lena menilai banyak perempuan Indonesia yang belum mendapatkan akses kredit atau pembiayaan perbankan secara mudah.
“Faktanya dalam konteks pemberian kredit perbankan, perempuan Indonesia masih terpinggirkan. Hasil riset sejumlah perguruan tinggi juga menunjukkan ada bias gender dalam pemberian kredit. Perempuan masih dianggap sebagai pihak yang berisiko tinggi,” ujar Rekha dalam keterangan tertulis yang disampaikan usai mengikuti Peringatan Hari Ibu di Gedung DPR, Jum’at (23/12) siang.
Rekha pun mengusulkan agar semua pihak termasuk perbankan mulai memperhatikan permasalahan ini. Pasalnya, menurut dia, kemudahan pemberian akses kredit bagi kelompok perempuan akan semakin mendorong tumbuhnya pengusaha-pengusaha Indonesia yang baru.
“Saya serius meminta dukungan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan akses kredit bagi kaum perempuan. Buat saya, ini salah satu permasalahan yang harus diselesaikan agar banyak lahir pengusaha perempuan Indonesia. Kemudahan akses kredit bagi perempuan adalah kunci,” sambungnya.
Seperti diketahui, berdasarkan penjelasan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Maret lalu, rata-rata total kredit yang disalurkan perbankan kepada perempuan masih kurang dari 50 persen. Karena itu, menurut Menkeu, penting bagi perempuan untuk mendapatkan akses pembiayaan dari institusi keuangan.
“PDB (Produk Domestik Bruto) kita juga sangat mengandalkan perempuan,” kata Menkeu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nurman Abdul Rahman