Jakarta, Aktual.com – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan sejak pandemi melanda, Jakarta banyak belajar untuk lebih siap dalam menghadapi COVID-19, khususnya ketika terjadi peningkatan signifikan kasus akhir-akhir ini.
“Kami banyak belajar dan ini pengalaman yang sangat berharga agar DKI bisa lebih siap lagi menghadapi pandemi COVID-19,” kata Widyastuti dalam Konferensi Pers Diseminasi Hasil Survei Serologi COVID-19 yang digelar secara virtual, di Jakarta, Sabtu (10/7).
Widyastuti menjelaskan pelajaran tersebut bukan saja berasal dari kasus yang terjadi, tapi juga melalui survei-survei dan penelitian yang dilakukan para ahli sejak pandemi ini menerjang pada awal Maret 2020.
Pemprov DKI Jakarta, kata Widyastuti, juga sudah menyediakan data yang dikolaborasikan bersama berbagai tim penelitian antara lain Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia.
Survei tersebut, kata Widyastuti, berhasil menunjukkan bagaimana peningkatan kondisi pandemi COVID-19 di Jakarta saat ini dengan awal pandemi pada Maret 2020 seperti dari kasus positif hasil dari pengujian PCR (positivity rate) yang menunjukkan peningkatan luar biasa yakni 11 persen ketika Maret 2020 dan 44 persen saat ini.
Melalui penelitian yang menyajikan besaran masalah atau prevalensi COVID-19 di DKI dilihat dari sisi orang, tempat dan waktu maka membuat keputusan tepat untuk melakukan intervensi agar bisa mengatasi masalah dengan baik.
“Semoga kolaborasi ini bisa memberikan pelajaran untuk pengambilan kebijakan lanjutan dan bisa memberikan gambaran senyata-nyatanya kondisi Jakarta karena kita tahu pengambilan metode sudah dengan validitas tinggi,” tambahnya.
Diketahui, pada Sabtu (9/7) kasus harian baru tercatat 12.920 kasus yang menyebabkan total konfirmasi kasus positif COVID-19 sebanyak 649.309 kasus.
Untuk kasus aktif atau orang yang masih dirawat atau diisolasi sampai Sabtu ini, ada sebanyak 96.085 orang atau turun 4.057 orang dari sebelumnya 100.142 orang.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 543.867 dengan tingkat kesembuhan 83,8 persen, dan total 9.357 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 42,1 persen angka ini sangat jauh dari standar WHO yang menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen untuk terkategori aman.
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin