Jakarta, Aktual.co — Kebakaran hebat yang melanda Wisma Kosgoro Thamrin Jakarta Pusat membuat publik bertanya, bagaimana sistem deteksi dini yang ada digedung tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subejo yang memantau langsung proses pemadaman mengaku belum mendapat kesimpulan soal sistem proteksi kebakaran yang ada di Wisma Kosgoro.
“Tanya saja sama pengelolanya (sistem proteksi gedung) berfungsi atau tidak. Karena ketika kita datang asap sudah pekat. Kita pun sudah tidak bisa masuk lewat lift, dan terpaksa menggunakan tangga darurat,” kata Subejo, Selasa (10/3).
Padahal idealnya, dalam tiap gedung harus memiliki lift khusus untuk pemadam kebakaran. Apalagi kasus Wisma Kosgoro ini, dimana nyala api diketahui berasal dari lantai 16 dan merembet ke empat lantai di atasnya. Sehingga dengan tak berfungsinya lift, petugas damkar harus menaiki tangga darurat sampai lantai 16.
Faktor lain yang menjadi kendala lambatnya proses pemadaman adalah sistem Hydrant yang tidak berfungsi optimal. Semestinya, Hydrant merupakan hal vital yang harus dikontrol dan mendapat perawatan intensif untuk setiap gedung berlantai tinggi.
“Tadi malam itu pompanya tidak bisa kita operasikan. Mungkin masih dalam proses perbaikan, kita enggak tahu juga,” tuturnya hari-hati.
Terakhir, alarm peringatan yang harusnya berbunyi saat terjadi keadaan darurat, tidak terdengar saat petugas damkar pertamakali masuk ke dalam gedung Senin (9/3) sore kemarin.
“Nah itu kita enggak mendengar itu kemarin pas kebakaran. Mungkin saja api sudah besar alarm jadi tidak berfungsi atau ikut terbakar,” ujarnya diplomatis.
Untuk itu, Subejo dan Pemerintah Provinsi bakal melakukan investigasi guna mencari tahu penyebab kebakaran dan bagaimana sistem proteksi kebakaran yang ada di Wisma Kosgoro.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid