Ia menilai, selama ini kiprah KAHMI bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak perlu diragukan lagi. KAHMI selalu konsisten dan penuh komitmen dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.

“KAHMI merupakan bagian dari kekuatan utama bangsa Indonesia yang memiliki peran besar dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kiprah KAHMI dalam beragam profesi seperti pengusaha, ekonom, budayawan, cendikiawan, politisi, dan atau pejabat publik adalah bukti kontribusi KAHMI bagi NKRI,” terang Bamsoet.

Dalam kesempatan yang sama Bamsoet mengemukakan adanya pandangan KAHMI sebagai political oriented. Hal ini diyakini Bamsoet tidak sepenuhnya benar.

“Karena, itu KAHMI periode ini perlu mendorong anggotanya untuk berkiprah dalam profesi wirausaha. Kita masih membutuhkan wirausahawan-wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” tegas Bamsoet.

Kata dia, berdasarkan data BPS di tahun 2017, jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 252 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid