Jakarta, Aktual.com – Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (Persero), Sandry Pasambuna menyatakan bahwa saat ini terdapat 3.600 perlintasan sebidang kereta api. Dari total tersebut, hanya 1.600 lintasan yang saat ini dijaga oleh petugas. Oleh karena itu, masih terdapat sekitar 2.000 perlintasan sebidang yang belum mendapatkan pengawasan.
“Total lintasan sebidang itu kurang lebih 3.600 JPL (Jalur Perlintasan Langsung). Tetapi masih ada 2.000 yang belum dijaga, dan ini permasalahan dan PR besar KAI ke depannya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/11).
Oleh sebab itu, Sandry menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah terkait masalah ini, terutama karena JPL merupakan aset pemerintah pusat dan daerah, sehingga kerjasama antara keduanya sangat diperlukan.
“Dan ini harus mendapatkan support dari pemerintah. Karena JPL ini pemiliknya pemerintah dan Pemda. Yang banyak Pemda. Kalau dari KAI secepatnya harus diselesaikan, tapi kami harus kerja sama dengan Pemda karena yang bertanggung jawab Pemda,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa KAI akan berusaha menambahkan palang pintu di setiap JPL. Tindakan ini merupakan respons terhadap kejadian kecelakaan serius antara sebuah mobil Elf dan KA Probowangi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Lumajang, Jawa Timur.
“Kami dari KAI akan berusaha sekuat tenaga, sebisa mungkin ke depan semua JPL-JPL itu harus ada palang pintu,” imbuhnya.
Sebelumnya, tercatat sebanyak 11 orang tewas dan empat lainnya mengalami luka berat maupun ringan sebagai akibat dari kecelakaan tersebut. Kejadian tersebut terjadi ketika kendaraan Elf diduga melintas di perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu. Pada saat yang bersamaan, KA Probowangi melaju dari arah timur ke arah barat.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih