Ada juga Warid yang membawa kegelapan, mestinya tambah yakin kepada Rasulullah, Thoriqoh dan Guru malah melemah keyakinannya. Ciri orangnya tidak yakin adalah ketika kebodohan itu bercampur dengan hawa nafsu. Nafsu itu macam-macam, terutama nafsu yang mengarah ke keburukan (Ammaroh bis-suu-i). Hal tsb bisa terjadi ketika seorang melakukan keinginan hawa nafsu.
Karena cahaya ilmu, keyakinan dan ma’rifat itu mesti jelas sebagai pembeda terhadap hal yang batil. Makanya untuk bisa menggapai keikhlasan sejati itu harus ma’rifat terlebih dahulu. Nanti kamu akan diikhlaskan dan ikhlas kepada Allah. Tanpa ma’rifat seorang tidak bisa Ikhlas. Caranya ma’rifat itu bagaimana? Ya belajar.
Belajar meresapi dan merasakan ketika berzikir, tidak hanya sebatas di bibir saja.
Syekh Fadhil al-Jailani mengajarkan ketika seseorang membaca Laa Ilaaha illallaah maka akan masuk cahaya satu, dan keluar kegelapan satu.
Salah satu faktor anak susah belajar atau menghafal: Bibit keturunan yang bermasalah (banyak dosa), makanya perlu adanya tirakat dan mujahadah.
Bagi yang sekarang sedang ruwet dan bermasalah, maka beristighfarlah. Nanti kegelapan yang menyelimuti jiwamu akan diganti dengan cahaya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain