Jakarta, Aktual.com – Ada 11 provinsi yang jumlah penduduk miskin di pedesaannya bertambah di medio September 2015-Maret 2016.
Berdasarkan Kajian Pusat Kajian Keuangan Negara (PKKN) penambahan terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah (9,29 persen). Menyusul Kepulauan Bangka Belitung (7,34 persen), Bengkulu (4,39 persen) dan serta Sulawesi Tengah (4,28 persen).
Direktur Eksekutif PKKN Adi Prasetyo mengatakan berdasarkan analisis lembaganya, di saat yang sama 22 provinsi tercatat mampu mengurangi jumlah penduduk miskin di perdesaan.
Yang tertinggi persentase penurunannya adalah Sulawesi Tenggara. Dari 288.250 jiwa menjadi 109.144 jiwa. “Atau 54,79 persen dari total penduduk miskin di wilayahnya,” kata dia, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (15/8).
Disusul Provinsi Bali berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin desa sampai 12,23 persen, Provinsi Sulawesi Utara (8,35 persen), dan Provinsi Riau (6,83 persen).
Adapun 18 provinsi lainnya persentase pengurangan penduduk miskin desa di bawah 4 persen. Baca: Dana Desa ‘Melempem’, Kemiskinan Turun Tipis 1,20 Persen
Sedangkan berdasar laporan Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret 2016 jumlah penduduk miskin Indonesia 2016 mencapai 27,9 juta jiwa.
Sekitar 62,71 persen atau 17,5 juta jiwa penduduk miskin tersebut tinggal di perdesaan. Dari jumlah tersebut, penduduk miskin desa terbanyak terdapat di Pulau Jawa (53,48 persen) dan Pulau Sumatera (22,41 persen).
Adapun tingkat kemiskinan di perdesaan tergolong fluktuatif setiap tahunnya. Pada Maret 2014, persentase penduduk miskin di perdesaan mencapai 62,82 persen, kemudian naik menjadi 63,18 persenper September 2014.
Pada 2015, persentase penduduk miskin perdesaan tercatat turun menjadi 62,75 persen per Maret lalu naik tipis menjadi 62,76 persen per September. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara