Jakarta, Aktual.com – Bakal calon (balon) Gubernur DKI Jakarta dari partai Gerindra, Sandiaga Uno, diklaim mampu memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017.
Sebab, menurut Ketua Tim Pemenangan Sandiaga Uno, Anggawira, wakil ketua Dewan Pembina Gerindra itu, berpengaruh bagi masyarakat ibukota, khususnya generasi muda berjiwa pengusaha.
“Beliau banyak memberi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda yang berjiwa pengusaha untuk terus maju berkarya dan berkreativitas dibidangnya,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (25/1).
Apalagi, lanjut Anggawira, ada beberapa politikus di luar Gerindra yang mendukung Sandiaga. Dia lantas mencontohkan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, lantaran sama-sama aktif di Nurul Fikri.
“Begitu pula dengan Ketua Umum Demokrat Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Bang Sandi punya kedekatan tersendiri juga,” ucap ketua Bidang Organisasi Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini.
Anggawira menambahkan, jumlah relawan Sand, sapaan Sandiaga, juga semakin bertambah. “Dan semakin mantap memberi dukungan,” tandasnya.
Beberapa saat lalu, Center for Strategic and International Studies (CSIS), memaparkan hasil surveinya terkait Pilkada 2017. Secara khusus, juga mengulas tentang konvensi yang dilakukan Gerinda.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebanyak 57 responden justru menginginkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, yang diusung Gerindra. Posisi selanjutnya, ditempati Anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Biem Benyamin, 4,25 persen.
Posisi Sandi berada di urutan ketiga dengan perolehan 2,5 persen. Lalu, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik 2,25 persen, dan mantan Pangdam Jaya Sjafrie Syamsuddin 1,75 persen.
Kemudian, Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani 1,5 persen, Sekretaris Daerah DKI Saefullah 1,25 persen, serta Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Sanusi 0,5 persen.
“Responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab 29 persen,” tandasnya.
Survei tersebut melibatkan 400 responden yang merupakan warga DKI dan telah memiliki hak pilih, baik berusia 17 tahun ataupun telah menikah. Adapun rerata kesalahannya 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, penelitian yang digelar sejak 5-10 Januari ini, dilakukan dengan wawancara tatap muka dan pedoman kuesioner terstruktur.
Artikel ini ditulis oleh: