Petugas pemadam kebakaran berupaya untuk memadamkan kebakaran lahan gambut yang berada di sekitar PT Kebun Mandiri Sejahtera di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan TImur. Sedikitnya 20 hektare lahan gambut di kawasan itu telah dilalap si jago merah akibat upaya pembukaan lahan gambut. AKTUAL/ ISTIMEWA

Sampit, Aktual.com – Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin marak, bahkan merambah lahan gambut di Kecamatan Pulau Hanaut yang merupakan kawasan pesisir kabupaten ini.

“Hari ini ada 16 titik api. Segenap elemen dikerahkan untuk memblokir dan memadamkan api. Pemadaman harus dilakukan berulang-ulang karena lahan yang terbakar adalah gambut tebal,” kata Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami di Sampit, Senin (20/8).

Kebakaran lahan terjadi di beberapa desa, di antaranya Desa Hantipan, Babaung, Bamadu, Bapinang Hilir Laut atau Kalampan dan Satiruk. Sekitar 150 personel dikerahkan, terdiri dari anggota Koramil, Polsek, Masyarakat Peduli Api sejumlah desa, aparatur kecamatan, petugas pemadam kebakaran bantuan dari salah satu perusahaan dan masyarakat setempat.

Sudah hampir sekitar satu bulan ini tim gabungan berjibaku memadamkan api yang membakar gambut. Di beberapa lokasi, api muncul berulang-ulang meski sudah dipadamkan namun muncul lagi.

Selain lahan kosong, api juga mulai meluas hingga menghanguskan kebun warga. Untuk itu, selain memadamkan api, sebagian personel juga dikerahkan memblokir dengan membuat pembatas dan memadamkan api agar tidak terus menjalar ke kebun warga.

Kecamatan Pulau Hanaut masih terisolasi jalan darat ke pusat kota Sampit karena dipisahkan Sungai Mentaya dan berbatasan dengan laut. Meski berada di pesisir, tim cukup kesulitan memadamkan api karena lokasi kebakaran lahan umumnya cukup jauh dan sulit dijangkau.

“Apalagi yang terbakar ini adalah gambut tebal, makanya cukup sulit dipadamkan. Kami berharap ada bantuan dari Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan tingkat kabupaten,” harap Eddy.

Sementara itu, kebakaran lahan makin marak di kawasan kota Sampit dan beberapa kecamatan. Dampaknya, kabut asap mulai terasa pada pagi hari meski belum terlalu parah.

Tim gabungan dikerahkan memadamkan kebakaran lahan di sekitar Sampit. Sedangkan kebakaran yang lokasinya sulit bisa dijangkau tim dari darat, pemadaman dilakukan melalui udara menggunakan helikopter pengembom air.

Masyarakat berharap hujan segera turun agar kebakaran lahan benar-benar padam. Masyarakat berharap tidak sampai terjadi kabut asap parah seperti tahun 2015 lalu.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan