Jakarta, Aktual.com — Pengacara senior OC Kaligis mengaku kaget dengan pemberitaan penggunaan jasa pelobi dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat.
“Saya kaget tentang info bahwa untuk menemui Presiden Obama harus mengunakan jasa lobi tertentu,” kata OC Kaligis ditemui di ruang tunggu Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan sebelum sidang sebagai terdakwa kasus suap terhadap hakim PTUN Medan, Rabu (11/11).
Ia menceritakan saat dua kali bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gadung Putih, tanggal 5 Agustus 2012 dan 4 Agustus 2013. Dalam pertemuan itu dirinya tidak menggunakan jasa perantara atau pelobi.
Sebelum bertemu Obama, dirinya mengirimkan surat secara tertulis dan melalui e-mail, beberapa hari kemudian dijawab oleh staf kepresidenan. Selama 15 menit Obama dan Kaligis membicarakan seputar permasalahan perbankan di Indonesia.
Dia menambahkan banyak bukti foto yang diabadikan dengan Obama oleh staf kepresidenan itu termasuk foto yang ada tanda tangan.
“Kalau saya tidak masuk penjara, mungkin saya sudah tiga kali bertemu Obama,” kata terpidana kasus suap hakim PTUN Medan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah pihaknya menggunakan jasa pelobi dalam mengatur kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada akhir Oktober lalu.
“Kemlu tidak menggunakan ‘lobbyist’ (pelobi) atau tidak membayar ‘lobbyist’ (pelobi) dalam mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu sore.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI untuk membantah berita yang beredar bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke AS difasilitasi oleh pelobi asing.
Artikel ini ditulis oleh: