Jakarta, Aktual.com – Rencana penggurusan Kalijodo membuat kegiatan ekonomi warga kecil di sana lumpuh.

Sri (51) seorang penjual nasi, mengaku sejak keluarnya surat peringatan pertama (SP 1), dagangannya langsung sepi. Para perempuan malam yang biasanya ramai antri membeli nasi di warungnya, kini tidak ada lagi. Pulang kampung atau pindah entah ke mana.

“Gak ada lagi. Sekarang mau kerja apa juga bingung soalnya umur sudah tua juga, saya cuma ngadelin dagang aja,” kata Sri, di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2).

Begitu juga Lastri (45), pedagang warung kopi di Kalijodo yang ikut menyayangkan rencana Pemprov DKI lakukan penggusuran.

Diakuinya, rencana itu membuat para pedagang kecil yang gantungkan hidupnya dari aktifitas kehidupan malam Kalijodo menjadi lumpuh. “Kita di sini sudah kerjasama dengan kafe-kafe. Tetapi kalau sekarang seperti ini kita mau bagaimana lagi,” sambung Lastri.

Kata dia, seharusnya solusi yang ditawarkan Pemprov DKI bukan hanya memindahkan warga ke rumah susun saja. Tapi juga harus memikirkan ekonomi mereka.

“Kalau kita pindah ke rusun, kita mau kerja apa? Kita ini udah pada tua harusnya ngasih tempat sesuai sama profesi kita yang sudah biasa mengais rezeki dari berjualan” tutup Lastri.

Artikel ini ditulis oleh: