Jakarta, Aktual.com —  Jaringan interkoneksi listrik tegangan tinggi dari Poso ke Mohoni, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, segera dibangun Kalla Group untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Morowali Utara dan Morowali.

“Panjang jaringannya mencapai 135 kilometer dengan jumlah tiang sekitar 300 buah,” kata penjabat Bupati Morowali Utara Abdul Haris Renggah usai upacara peringatan Hari Jadi ke-2 kabupaten itu, 23 Oktober 2015 di Kolonodale, Jumat (23/10).

Ia menyebutkan bahwa salah seorang pimpinan Kalla Group Ahmad Kalla bersama sebuah tim telah menemui dirinya di Kolonodale pada Rabu (21/10) untuk menyampaikan komitmen itu.

“Insya Allah pembangunan jaringan interkoneksi ini bisa dimulai 2016 dengan jangka waktu pengerjaan sekitar dua tahun. Investasi yang akan ditanamkan mencapai 60 juta dolar AS atau sekitar Rp800 miliar,” ujar Haris.

Bila jaringan ini terbangun, maka kelistrikan di Morowali Utara akan ter-interkoneksi dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Menurut Haris yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai penjabat Bupati Morowali Utara pada Sabtu (24/10) itu, Kalla Group memilih membangun jaringan transmisi listrik tegangan tinggi ke Morowali Utara karena kebutuhan listrik di kabupaten termuda di Sulteng pada dua sampai empat tahun ke depan akan meningkat drastis.

“Diprediksikan kebutuhan listrik di Morowali Utara pada tiga tahun ke depan akan mencapai 200 sampai 300 MW karena banyak pabrik sektor perkebunan dan pertambangan sedang dan akan dibangun di Morowali Utara dan Morowali,” ujarnya.

Karena itu, kata Haris mengutip pernyataan Ahmad Kalla, Kalla Gruop yang memiliki PLTA Poso dengan potensi pembangkit sekitar 600 MW itu akan membangun jaringan transmisi berkekuatan 275 KVA yang sama kualitasnya dengan jaringan interkoneksi listrik Sumatera.

Terkait penyediaan daya, Haris mengemukakan bahwa Kalla Group yang saat ini telah merealisasikan pembangunan PLTA Poso dengan kapasitas sekitar 190 MW akan terus meningkatkan kapasitasnya karena potensi listrik di PLTA Poso bisa mencapai 600 MW.

PLTA Poso telah mensuplai listrik ke Sulawesi Selatan dan sebagian Sulawesi Tengah, namun suplai ke Sulawesi Tengah masih terhambat oleh keterbatasan jaringan interkoneksi serta gardu induk, sehingga suplai listrik ke Sulteng masih sangat terbatas.

Khusus di Morowali Utara, kata Haris, sampai saat ini masih mengalami krisis listrik yang cukup parah sehingga pemadaman bergilir masih terus terjadi dan kebutuhan industri terpaksa harus disiapkan sendiri oleh investor yang hendak membangun pabrik.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka