“Semua faktor ini berkombinasi memainkan peran dalam pembentukan semangat kebangsaan,” tuturnya. Dalam orasi ilmiahnya, Wapres pun mengutip jawaban Syekh Rasyid Ridha saat ditanya oleh KH Basuni Imran, karena dia menyaksikan tumbuh dan meningkatnya semangat kebangsaan umat Muslimin, termasuk di Indonesia dalam rangka menghadapi kolonialisme Eropa ketika zaman itu.
Dalam suratnya, cerita Kalla, Syekh Rasyid Ridha menyatakan semangat kebangsaan tidak bertentangan dengan Islam. Bahkan menurut ulama mufassir, penulis Tafsir al-Manar bersama gurunya Syekh Muhammad Abduh, cinta Tanah Air itu adalah bagian daripada iman.
“Iman seseorang Muslim tidak lengkap jika dia tidak mencintai tanah airnya,” ucap Kalla.
Di awal pidatonya, Kalla tak lupa mengucapkan selamat atas peringatan hari lahir atau Milad ke-64 Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Tanah Air, dan bersyukur di tengah perubahan.
“Atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa dan pengabdian UMI dalam turut memajukan umat dan bangsa Indonesia melalui pendidikan tinggi yang berkualitas bagi anak-anak bangsa. Semoga UMI semakin maju dan berjaya dalam perjalanannya hari ini dan ke depan, sehingga pengabdiannya pada umat, bangsa dan negara semakin meningkat lagi,” kata Kalla.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara