Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengimbau, kampus-kampus untuk menjaga lingkungan termasuk masjid di kampusnya terhindar dari penyebaran paham radikal. Kata dia, Islam Indonesia itu moderat, wasathiyah, jangan pula masjid kampus dimasuki paham-paham yang radikal.
“Kalau fanatik silakan, tapi itu berbeda antara fanatik dan radikal,” kata JK, Sabu (10/11).
Mahasiswa atau tenaga pendidik di lingkungan kampus, lanjut dia, boleh saja bersikap fanatis, selama paham yang dianut tersebut tidak berbelok menjadi radikal dan menyebar di kampus.
“Fanatik itu ya ‘saya ingin beribadah, saya ingin menjalankan syariah begini’. Tapi kalau radikal, dia keluar dari garis wasathiyah, keluar dari garis tengah, dan malah kadang-kadang lebih merusak apabila kita radikal,” kata dia.
Karena itu, dia selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut mengingatkan agar pengurus masjid kampus saling mengingatkan dan waspada apabila ditemukan bibit radikal di lingkungan kampus, karena hal itu tidak sejalan dengan Islam moderat di Indonesia.
“Mau berjenggot silakan, mau (bercelana) pendek kakinya silakan, tidak ada soal, selama pahamnya tidak radikal untuk kepentingan yang salah. Jadi itu harus dijaga juga, sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah,” ujar dia.
(Wisnu/Ant)