“Tak diizinkan naik bus karena terjadi penggembosan terhadap jamaah kami, kantor kami sudah dikepung di Bogor dari kemarin. Bisa dibilang kami lakukan pergerakan senyap ke sini, dan kami hadir di sini.”
Da berharap agar para ulama mengeluarkan fatwa agar massa aksi umat Islam lebih berkuasa bergerak, sehingga dapat memperjuangkan aspirasi. “Kami setiap aksi selalu hadir dan lakukan pergerakan, kami tak takut, karena kami selalu digembosi, selalu dikepung kantor kami. Kami tak takut sampai tetes darah penghabisan kami, itu tujuan akbar kami, yaitu kami mati dengan syahid dan mati dalam kondisi berjuang untuk agama kami.” [Agustina Permatasari]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu