Bandung, Aktual.com — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat menggelar aksi peringatan 18 tahun Reformasi di depan Gedung Sate, Selasa (17/5) siang.

Pada aksinya mereka menggangap reformasi belum membawa perbaikan berarti bagi kualitas dan moralitas kehidupan bangsa. Sebaliknya, reformasi telah dibajak sehingga tujuan utamanya tidak terwujud.

Koordinator Aksi, Rizal Muharam mengatakan, aksi yang juga digelar oleh KAMMI di daerah lain itu, juga menyoroti penegakan hukum kini menjadi alat sandara politik sehingga membuat tumpul ketika berhadapan dengan penguasa.

Aksi yang menutup setengah jalan depan kantor Gubernur Jawa Barat ini, juga menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo yang lemah dalam memimpin fase awal pemerintahannya. Sisi kebijakan pun dinilai pro kepada konglomerat dan pemilik modal sehingga rakyat hanya menjadi korban pembangunan.

“Rakyat hanya jadi korban pembangunan ala Jokowi. Ini tercermin dari 12 paket ekonomi Jokowi, RUU taks amnesty, reklamasi di berbagai daerah, kereta cepat, pp tentang upah buruh dan lainnya,” ucapnya disela aksi.

Rencananya, aksi ini akan memuncak pada 20 Mei mendatang di Jakarta. Dia pun berharap, masyarakat peka terhadap kondisi reformasi, karena momentum 18 tahun lalu itu, adalah hal yang sakral bagi gerakan Mahasiswa. Sebab, masih banyak warga yang antipati akan gerakan mahasiswa.

“Reformasi belum tuntas, kita percaya mahasiswa saat ini masih mampu dan menyelesaiknnya. Pergerakan kita adalah tantangan mahasiswa hari ini, kita dihadapkan budaya hedonis dan memasuki generasi anti ideologis. Ini menjadi momentum bagimana memperjuangkannya,” ucapnya

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby