Jakarta, Aktual.com – Kedewasaan berdemokrasi negara kita kembali tercoreng, setelah muncul bocoran chat salah satu grup WA kepolisian terkait dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres 01.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Musli Indonesia (KAMMI) se-Jabodetabek pada Selasa (2/4) meniliai hal ini jelas sangat bertentangan dengan UU No.2/2002 tentang Polri, dimana seharusnya Polri bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak terlibat dalam politik praktis.
“Sungguh fakta yang sangat mengejutkan. Sebagai Pengayom masyarakat, marwah lembaga Polri kembali dipertanyakan,” kata Ketua KAMMI Bogor, Amar.
Kemudian lanjut KAMMI se-Jabodetabek, kejadian ini sangat jelas merupakan sebuah upaya perbuatan melawan UU. Dan ini dilakukan secara masif dan terstruktur.
“Kejadian ini menyedihkan, pejabat keamanan harus netral. Dan wajib mengayomi semua pihak masyarakat,” ujar Ketua KAMMI Tangsel, Khaidir Ali.
“KAMMI mendesak setiap lembaga negara bersikap netral. Dan meminta BAWASLU mengungkap oknum Kasus ini sampai jajaran tertinggi,” tanbah Ketua KAMMI Jaksel, Bahrudin.
Saat ditanyakan apakah akan ada aksi turun ke jalan. Jimmy Ketua KAMMI DKI Jakarta mengatakan, “Lihat saja nanti. Yang jelas kami tidak pernah main-main,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan