Jakarta, Aktual.com – Pemerintah jangan termakan kampanye anti rokok yang didengungkan oleh asing. Presiden Joko Widodo semestinya mengacu ke konstitusi bagaimana mensejahterakan rakyat, khususnya para petani tembakau.

Demikian disampaikan budayawan M Sobar, dalam sebuah diskusim di Komplek Parlemen DPR,di Jakarta, Kamis (25/8).

Ia mengingatkan, agar pemerintah tidak terjebak kampanye asing yang justru memberangus pendapatan besar di negeri ini.

“Soal tembakau ini, pola sejarahnya sama ketika penanaman tanaman kopra yang saat itu di bilang mengandung zat berbahaya, dan sekarang kopra justru ditanam diam- diam sendiri oleh Amerika Serikat dan sekarang sejarah akan kembali menapak kepada tembakau,” kata dia.

Menurut dia, sejak dahulu kekuatan asing untuk mengusai tembakau nasional dengan mengatakan perang terhadap rokok dilakukan hanya untuk mematikan produksi rokok kretek.

“Ini kan soal dagang “anti rokok” ini, ada Wanda Hamilton orang Amerika yang menyebut perang kepada nikotin, jadi itu perang bisnis bukan antar satu kebijakan pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat,” sebutnya.

“Dan kapan pemerintah asing begitu peduli terhadap kesehatan masyarakat negara kita itu, kapan?. sedangkan di negaranya sendiri masih susah mengatur kesehatan masyarakatnya sendiri,”pungkas pria yang juga pengamat rokok kretek itu.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby