Jakarta, Aktual.com – Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Jokowi masih berada di bawah 50%. Pada bulan ini, elektabilitas pria asal Solo ini hanya mencapai 49,30%.
Angka tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang kerap disebut LSI Denny JA, pada 28 Juni hinga 5 Juli 2018.
Meski terbilang rendah, elektabilitas Jokowi masih lebih baik dibandingkan pada Mei lalu, yang berhenti di 46,00%. Dari data ini, LSI Denny JA mencatat adanya peningkatan elektabilitas Jokowi selepas penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.
Sementara, elektabilitas lawan Jokowi cenderung stagnan, meskipun menunjukkan adanya sedikit peningkatan, yakni 45,20% pada bulan Juli, jika dibandingkan 44,70% pada Mei lalu. Angka di atas merupakan gabnugan dari semua tokoh yang dianggap sebagai kandidat Capres penantang Jokowi.
Selain itu, survei ini juga menemukan pemilih yang belum memutuskan pilihannya (undecided voters) sebesar 5,50%. Angka ini cenderung mengecil dibanding Mei lalu, yang mencapai 9,30%.
Namun, bila ditambah dengan suara yang masih bisa berubah (soft supporters), total yang masih diperebutkan masih sebesar 37,5 persen (di luar pemilih loyal masing-masing kubu).
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1200 orang. Wawancara dilakukan secara tetap muka, responden menggunakan kuesioner, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Di samping itu, LSI Denny JA juga memberi tiga catatan dalam surveinya. Tiga catatan itu adalah:
- Pemilih loyal alias militan dari seluruh pemilih Jokowi di bawah 40 persen yaitu 32,0 persen. Soft supporters-nya 17,3 persen.
- Pemilih loyal lawan Jokowi 30,5 persen; soft supporters-nya 14,7 persen. Padahal, lawan Jokowi belum ditetapkan final dan belum melakukan kampanye. Namun, sudah 30,5 persen yang menetapkan akan memilih capres lawan Jokowi.
- Kampanye ganti presiden makin populer dan disukai. Dari dikenal 50,80% sebelum Pilkada (Mei), menjadi dikenal 60,50 persen pada Juli. Kampanye #2019gantipresiden juga makin disukai atau diterima oleh publik yang telah mengenalnya, dari 49,80% (Mei) menjadi 54,40% pada Juli.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan