Jakarta, Aktual.co — Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan kampanye Peduli Kesehatan Ibu sejak 21 April 2014 hingga Hari Ibu 22 Desember 2014, berhasil membangun kepedulian masyarakat terhadap kehamilan ibu.
“Kita melihat dari kampanye ini kita dapat membangun kepedulian masyarakat terhadap kehamilan. Kita banyak mendapatkan ‘feedback’ (umpan balik) terutama untuk perbaikan layanan kesehatan bagi ibu hamil,” ujar Anung dalam temu media di Jakarta, Senin (22/12).
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam kampanye itu adalah dengan melakukan pendampingan terhadap ibu hamil oleh para relawan. Sebanyak 1.000 ibu hamil di Jawa Timur mendapatkan pendampingan sejak hamil, melahirkan dan bahkan setelah melahirkan.
Anung mengungkapkan pendampingan tersebut berperan sangat besar terhadap kesehatan ibu dan bayi karena membuat ibu merasa tenang dengan adanya teman untuk bercerita, meyakinkan dan membuatnya merasa mantap selama menjalankan kehamilan.
“Tujuan akhir saya adalah agar semua ibu hamil memiliki pendamping, tapi ini belum bisa dilakukan memang. Tapi yang didampingi itu angka kematiannya tercatat nol, jadi memang kehadiran pendamping ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Kehamilan yang memiliki resiko tinggi adalah yang diprioritaskan untuk mendapatkan pendampingan meski kehamilan normal juga diharapkan dapat juga didampingi.
Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) terus diupayakan oleh Kementerian Kesehatan terutama karena jumlahnya masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) pada tahun 2015.
Target MDG untuk Indonesia adalah untuk angka kematian ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup namun pada tahun 2012 AKI masih tercatat tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 juga menunjukkan bahwa angka kematian bayi (AKB) sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup namun angka tersebut masih jauh dari target MDG pada 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Meski demikian, Anung mengaku telah ada perbaikan dalam pelayanan kesehatan ibu yaitu dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah meningkat dari 92,7 persen pada tahun 2010 menjadi 95,2 persen pada tahun 2013.
Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79 persen pada tahun 2010 menjadi 86,9 persen pada tahun 2013.
Artikel ini ditulis oleh:
















