Jakarta, Aktual.com — Usai mengadakan pertemuan dengan warga kampung Pulo, Jakarta Timur, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya akan memberikan rusun kepada ratusan warga Kampung Pulo yang bakal digusur dari bantaran sungai.
“Saya sudah tegaskan sekarang yang 527 kavling kalau bukan tanahnya mereka hanya tinggal di rusun,” kata Ahok di Balai Kota, Rabu (5/8).
“Tidak ada ganti uang kerohiman apapun,” sambungnya tegas.
Klaim sebagian warga yang mengaku memiliki sertifikat atas lahan disana ditepis Ahok.
“Mana sertifikatnya? Ini ada akta jual beli. Saya tunjukkan akta jual beli judulnya apa? Betul diketahui oleh lurah. Jadi tulisannya akta jual beli bangunan di atas lahan pemerintah,” ungkapnya.
Soal permintaan sebagian warga yang ingin tetap tinggal disekitar wilayah gusuran lantaran lingkungan dan juga keterikatan kerja dan sekolah anaknya, Ahok bakal membongkar Kantor Suku Dinas bekas PU untuk dijadikan rusun sederhana. Namun hal itu tidak bisa langsung dikerjakan.
Sambil menunggu proses pembongkaran dan pembangunan rusun disekitar Kampung Pulo, Ahok meminta warga untuk terlebih dulu menempati rusun-rusun yang sudah ada seperti Rusun Jatinegara.
“Ada sbeagian mau sebagian gak mau. Yang gak mau gusur. Jadi presiden saja sama gubernur dki Cuma butuh 50 persen plus 1. Kalau kampung pulo 80 persen setuju ya bongkar,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid